Perbedaan Mp3 dan Wav – Banyak sekali dari anda mungkin dapat dikatakan bahwa mp3 dan wav adalah dua bentuk di mana kita menyaksikan musik pada ponsel atau iPod kita. Mereka sebetulnya adalah perpanjangan dari file audio, yaitu bentuk yang memungkinkan perlengkapan anda mengenali file itu sebagai file audio atau media. Setelah ini selesai, software yang cocok (dalam urusan ini, media player) dapat di boot sehingga dapat memutar file kamu seperti wav dan. mp3 seringkali ditambahkan ke ujung nama file wav dan file mp3 masing-masing.
Perbedaan Mp3 dan Wav
Saat ini, beberapa besar perlengkapan memainkan kedua bentuk ini dan tidak terlalu dibutuhkan untuk ekstensi file audio anda. Namun, andai Anda tergolong generasi yang memakai pemutar mp3, Anda barangkali pernah menemukan kekeliruan di mana pemutar anda tidak bisa memutar file sebab bukan mp3 dan sebetulnya wav atau bentuk lainnya. Ini sebab adanya perbedaan antara dua bentuk yang bakal kita kupas sekarang. Yaitu sebagai berikut:
Untuk mulai dengan, pertama-tama dibutuhkan untuk memahami apa tersebut mp3 dan wav. Wav pun dikenal sebagai gelombang dan merupakan bentuk file audio format gelombang. Mp3 adalah format yang mengacu pada Mpeg-1 atau Mpeg-2 (Audio Layer -3).
File wav adalah format file audio digital yang paling sederhana. Ini dikembangkan oleh Microsoft dan IBM pada tahun 1991, secara khusus untuk dipakai di Windows 3. 1. Bertanggung jawab atas suara ‘berpadu’ yang diciptakan oleh pc kita alih-alih bunyi bip! Itu ialah pemutaran file wav! Format wav tadinya berasal dari RIFF, yaitu bentuk file pertukaran sumber daya, yang menyimpan data dalam format potongan terindeks. Kemudian, AIFF (s) diturunkan oleh Apple, yang setara dengan Apple. Mp3, di sisi lain, dikembangkan oleh Mpeg, the Moving Picture Experts Group, dan karenanya aksen MPEG. Meski bentuk mp3 masih banyak digunakan ketika ini, akarnya dibuka pada mulai 1970-an dalam usulan yang sehubungan dengan psychoacoustics.
File Wav dan file mp3 memiliki teknik yang bertolak belakang untuk mengkodekan dan bekerja. File Wav memungut sinyal audio yang lantas dikonversi menjadi data biner. Hal ini dilaksanakan dengan pertolongan seorang AD; suatu analog ke digital converter. AD memungut snapshot dari irisan sekitar sejumlah ribu kali per detik. Contohnya ialah bagaimana kualitas CD audio mempunyai frekuensi 44. 1 kHz, atau 44. 1 ribu kali per detik. Hal ini membuatnya dapat merekam semua rentang frekuensi yang tersiar antara 20 Hertz dan 20 kilo Hertz. Dari dua jenis bentuk file tersebut, Lossy and on-Lossy, file wav ialah yang terakhir dan mereka tidak dikompres. Fakta bahwa mereka ialah file digital yang tidak dikompres, ukurannya lebih banyak dan oleh karena tersebut membutuhkan lebih tidak sedikit ruang penyimpanan dan memerlukan waktu lebih lama untuk mengunduh atau mengunggah. Namun, sekali lagi, sebab bentuknya yang tidak dikompres, mereka seringkali menawarkan kualitas yang lebih tinggi.
Format Mp3 adalah format kehilangan. Ini dikompres secara digital. Hal ini menyebabkan kenyataan bahwa saat audio dikodekan ke bentuk mp3, ia kehilangan kualitasnya tetapi titik plusnya adalah ukuran file pun menyusut. Ini berarti ruang penyimpanan yang lebih rendah dibutuhkan meski kompromi kualitas ialah pembayarannya.
File Wav, di samping dari kualitas yang lebih tinggi memiliki keunggulan lain di samping file mp3. Wav adalah format yang paling sederhana yang mempermudah proses dan edit. Apalagi dengan file wav, tingkat rekaman yang paling tinggi dapat dikelola, hingga 192 kHz! File Mp3, di samping ukurannya yang lebih rendah, pun memiliki keunggulan dibanding file wav. Sejauh mana ukurannya berkurang jauh lebih tinggi daripada sejauh mana kualitasnya dikompromikan sebagai kompresi mp3, melulu akan menghilangkan frekuensi tak tersiar dan suara yang paling rendah yang ditutupi oleh suara yang lebih keras.
- Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa mp3 dan wav memiliki perbedaan yang sangatlah jauh dan juga semua file tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-maisng.
Selamat Membaca!!
Be the first to comment